Sabtu, 07 Mei 2016



Judul film        : 99 Cahaya di Langit Eropa
Produser          : Yoen K, Ody Mulya Hidayat
Produksi          : Maxima Pictures
Sutradara         : Guntur Soeharjanto

            Cerita ini diangkat dari novel Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra dimulai dari kisah seorang istri yang bernama Hanum yang diperankan oleh Acha Septriasa yang menemani suaminya untuk melanjutkan pendidikan S3 di Eropa bernama Rangga yang diperankan oleh Abimana Aryasetya. hanum yang dulunya adalah seorang jurnalis merasa bosan berada di negeri orang karena tidak mempunyai kegiatan selama menunggu kegiatan suaminya di kampus kata Wina Austria, karena kesulitan dengan Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Jerman maka Hanum memutuskan untuk mengikuti les Bahasa jerman. Disinilah perjalanan baru di mulai ,di tempat kursus Bahasa Hanum bertemu dengan seorang wanita Turki bernama Fatma Pasha yang diperankan oleh Ralin shah yang membuka hati dan fikiran Hanum dalam mengenal sisi lain sejarah Islam di Eropa. Ia tak hanya sekedar sahabat dekat tetapi sekaligus juga pemberi inspirasi yang mengubah pandangan Hanum tentang kehidupan.

            Pertemuannya dengan Fatma mengubah dan sekaligus menambah pengetahuan tentang Islam di Negara yang mayoritas non Muslim ini. Berbagai sejarah Islam di Eropa diceritakan oleh Fatma. Fatma ingin menjadi agen muslim yang baik di tempat dimana Islam memiliki image yang kurang baik, dianggap sebagai agama dengan ajaran penuh kekerasan dan identik dengan teroris. Bukan hanya Fatma yang membuka hati Hanum di kota itu namun anak Fatma yang bermana Ayse yang diperankan oleh Geccha, seorang gadis kecil yyang sudah di memiliki  keteguhan hati tentang Islam dan Muslim yang di tumbuhkan oleh ayah ibu nya. Dia yang tetap mempertahankan jilbabnya disekolahnya yang mayoritas non muslim dimana dia mendapat tekanan dari teman-teman sekitarnya karena merasa aneh dengan jilbab yang di kenakan, namun hal tersebut mampu ia lalui tentu saja ini bukan hal yang ringan untuk anak seusia Ayse.
            film ini membuat saya bersyukur hidup di Indonesia, dimana Islam sebagai mayoritas, bebas menjalankan ibadah, tidak seperti Rangga yang dihadapkan pada pilihan mengikuti ujian atau melaksanakan shalat Jum’at. Tidak seperti Rangga yang kesulitan mencari tempat shalat di kampus sehingga terpaksa shalat di ruang ibadat seluruh agama, diantara salib, patung budha, dan asap hio. Tidak seperti Rangga yang harus berhati-hati memilih makanan halal. Tidak seperti Fatma dan Ayse yang menghadapi berbagai kesulitan karena jilbabnya. Sesuatu yang sangat patut disyukuri mengingat kebanyakan dari kita yang terlalu dimanjakan dalam posisi mayoritas di negeri ini dan terkadang kurang menghargai kepentingan minoritas.
            Dengan ini juga menumbuhkan kesadaran kita sebagai umat islam tentang pendidikan islam yang dan sejarah islam di manapun kita berada, menambah pengetahuan kita tentang islam yang sebenarnya. Sehingga dapat menambah keimanan kita kepada Allah karena sejarah islam adalah salah satu bukti kekuasaan Allah. Subhanallah …….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar